sejarah candi prambanan Yogyakarta
Candi prambanan merupakan salah satu candi yang terletak di Indonesia dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata. Candi prambanan sering kali dipanggil dengan nama candi Roro Jonggrang, candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan sekaligus menjadi candi yang sekaligus menjadi candi yang terindah di Asia Tenggara ini merupakan aset Indonesia yang tidak dapat dinilai harganya. Candi prambanan dibangun pada abad ke-9 masehi yang ditujukan untuk Trimurti yakni tiga dewa utama bagi agama Hindu, Brahma sebagai dewa pencipta, Siwa sebagai dewa pemusnah dan Wishnu sebagai dewa pemelihara.
Candi prambanan terletak di perbatasan antara Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga ada pula yang mengatakan bahwa letak candi Prambanan di jawa tengah. Candi prambanan terletak sekitar 20 KM dari Yogyakarta yang masih masuk wilayah Sleman dan Klaten (Yogyakarta).
Candi yang termasuk kedalam Situs warisan dunia ini menurut Prasasti Siwagrha dibangun sekitar tahun 850 masehi dan dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.
Candi Prambanan memiliki kaitan yang erat dengan kerajaan pengging, pada masa itu diceritakan kisah Bandung Bondowoso yang hendak menikahi Roro Jonggrang, namun ternyata Roro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bondowoso dan hendak menolak lamarannya dengan cara yang halus.
Cerita di Balik Candi pembangunan (terjadinya) candi Prambanan
Ada kisah yang saya dengar pada awalnya ada seorang kesatria yang memiliki nama Bandung Bandowoso yang hendak menikahi seorang putri yang memiliki nama Rara Jonggrang. Rara Jonggrang ternyata tidak menyukai Bandung Bandawasa dan hendak menolak lamaran sang kesatria Bandung Bandawasa tersebut. Rara Jonggrang tidak ingin menyakiti hati Bandung Bandawasa dan akhirnya dia menolak dengan cara yang halus, dia meminta agar dibuatkan 1000 (seribu) candi dalam kurun waktu 1 (satu) malam. Rara Jonggrang berfikir Bandung tidak akan bisa memenuhi permintaannya tersebut, tanpa di kira ternyata Bandung Bandawasa menyanggupi permintaan Rara Jonggrang tersebut. Akhirnya pada suatu malam yang telah ditentukan Bandung Bandawasa memulai membuat candi tersebut dengan bantuan Jin. Pembuatan 1000 candi hampir selesai dibuat, akhirnya Rara Jonggrang merasa panik dan memikirkan suatu cara agar Bandung gagal dalam pembuatan 1000 candi tersebut. Ditipulah Bandung dan Jin nya dengan suara ayam dan aktifitas warga, sehingga Bandung dan Jin nya menganggap sudah pagi. Jin yang takut terkena sinar matahari akhirnya meninggalkan pekerjaan membuat candinya karena menganggap waktu itu sudah pagi. Tanpa diketahui ternyata usaha Rara Jonggrang tersebut diketahui oleh Bandung Bandawasa dan akhirnya rara jonggrang dijadikan candi yang ke 1000 sebagai pelengkap 999 candiu yang telah dia buat bersama dengan Jin nya. Benar atau tidak cerita ini saya juga kurang tau pasti karena pada kenyataannya hanya terdapat ratusan candi saja di candi tersebut. Sampai sekarang cerita mengenai candi prambanan ini masih menjadi legenda.
Perpindahan Pusat Kerajaan Mataram ke jawa timur menjadikan candi prambanan tidak terurus. Candi prambanan terkena dampak dari gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengakibatkan banyaknya reruntuhan dari candi. Candi Prambanan kembali ditemukan oleh seorang yang berkebangsaan Belanda beliau memiliki nama C.A Lons, pada saat itu beliau mengunjungi pulau jawa dan pada tahun 1733 beliau melaporkan bahwa terdapat reruntuhan candi yang telah ditumbuhi oleh semak belukar.
Candi Prambanan merupakan candi yang termasuk kelompok candi yang dibangun oleh raja Dinasti Sanjaya abad ke IX (sembilan). Pada candi ini ditemukan tulisan Pikatan yang menandakan bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan dan kemudian diteruskan oleh Rakai Balitung. Banyak cerita yang mengalir di masyarakat mengenai candi ini, ada cerita yang mengatakan bahwa candi Prambanan dibuat oleh satu orang yang memiliki nama Bandung Bandawasa namun cerita ini sampai sekarang masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Jumat, 22 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar