Sabtu, 26 Oktober 2013

A. Prinsip-prinsip Seni Grafis dalam Desain Komunikasi Visual 1. Pengertian a. Desain Istilah desain berasal dari bahasa Perancis “desiner” yang berarti menggambar, kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk, susunan, garis, bentuk (bidang, Warna (nada), dan tekstur bias diartikan juga merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan organisasi”. b. Grafis Kata Grafis mengandung dua pengertian, yaitu Graphein (Latin: garis) kemudian menjadi Graphic Arts atau Komunikasi Grafis dan GraphisheVakken (Belanda: pekerjaan cetak) kemudian menjadi Grafika yang diartikan sebagai percetakan. c. Komunikasi Komunikasi (Latin: Communis) yang artinya memberitahukan yang mengandung maksud memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide, agar hal-hal yang memberitahukan itu menjadi milik bersama. d. Visual Hal yang berkaitan dengan indra penglihatan (yang tampak oleh mata) 2. Unsur Desain Grafis Unsur-unsur desain grafis terdiri dari titik, garis, bidang, ruang, bentuk, warna tekstur. a. Titik Titik atau spot merupakan yang menandai sebuah tempat. Tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, merupakan pangkal dan ujung sepotong garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan antara dua garis. b. Garis Garis merupakan titik yang bergerak akan membentuk garis. Jenis-Jenis Garis • Garis linier (Garis Nyata) Garis yang dihasilkan melalui goresan tangan manusia. Terdiri atas: - garis geometri garis linier yang dibuat dengan alat bantu - garis kaligrafis garis linier yang dibuat tanpa menggunakan alat bantu yang sifatnya spontan dan bebas. Garis Geometrik Garis Kaligrafis • Garis Semu Garis yang secara nyata sebenarnya dilihat tidak ada, namun kehadirannya atau keadaannya bias dirasakan dengan perasaan hati. Terdiri atas: - garis struktural kesan garis yang kita tangkap dari batasan antara bentuk dengan ruang, antara bidang dengan bidang lain, atau pemisahan antara warna. - garis pengikat kesan garis yang kita tangkap antar alur perpindahan suatu masa dari unsur ke unsur lain. Garis struktural, tampilnya warna pada bidang yang berbeda akan menghasilkan suatu garis Gerakan katak meloncat seakan-akan ada garis pengikat c. Bidang Bidang adalah suatu garis yang mempunyai ukuran lebar dan panjang yang mempunyai permukaan. Garis bisa ditampilkan secara berulang-ulang yang memberi kesan adanya kesan ketampakan suatu bidang, baik bidang datar atau miring. Pengulangan garis yang Mempunyai ketebalan tertentu akan Tampak sebuah bidang d. Ruang Ruang dalam grafis komunikasi dapat dirasakan adanya kesan dua dimensi atau tiga dimensi, melalui tampilan penggabunga beberapa garis dan hasil dari penggabungan beberapa bidang positif atau negatis. Kesan ruang yang Dihasilkan dengan pengulangan garis e. Tekstur Tekstur merupakan permukaan suatu barang/benda. Tekstur akan kelihatan sempurna bila bisa mengatur padat dan longgarnya titik f. Bentuk Bentuk merupakan garis yang kedua ujunga saling bersentuhan yang dilingkarkan dalam suatu areal, atau terhubung garis satu sama lain yang memiliki makna. Bentuk juga bisa berbentuk tiga dimensi atau tiga dimensi. Garis akan berwujud sebuah obyek bila diatur sesuai dengan lengkuk obyek g. Warna Warna adalah salah satu dari yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih mempunyai daya tarik pada emosi daripada akal. Lingkaran warna untuk memudahkan pemilihan 3. Prinsip Desain Grafis Prinsip-prinsip desain grafis menurut Stephen McElroy adalah sebagai berikut: a. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis. b. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsur grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus. c. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan di antaranya (unsur grafis) untuk memberikan kesan gerak. d. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan.Desain yang efektif menerapkan prinsip variasi dalam kontinuitas. Sedangkan menurut Atisah Sipahelut (1991),lima prinsip desain yaitu kesederhanaan, keselarasan, irama, kesatupaduan, dan keseimbangan Prinsip desain menurut artini Kusmiati R. di dalam buku Teori Dasar Desain Komunikasi Visual a. Keselarasan/Harmoni Keserasian merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian suatu karya. Harmoni bisa dicapai dengan cara menampilkan unsur atau bentuk yang hampir sama b. Kesebandingan/Proporsi Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: i. Suatu elemen dengan elemen yang lain, ii. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi ruang bidang/ruangnya, iii. Dimensi bidang/ruang itu sendiri Obyek yang diatur dengan Proporsi berbeda akan menghasilkan Karya yang menakjubkan c. Irama/Ritme Ritme berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan. Ritme terjadi adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan perasaan kita terjagi adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsure satu ke unsur lain. garis yang tampak secara rismis di padang pasir merupakan karya alami d. Penekanan/Emphasis Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian emphasis adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. e. Keseimbangan/Balance hasil karya desain yang mengarah keseimbangan formal B. Estetika Desain Grafis, Tema & Nirmana 1. Estetika Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya. Mengapa mengenal estetika????  Pertama, karena karya-karya seni dan desain yang alami maupun yang buatan begitu berharga sehingga dipelajari ciri-ciri khasnya demi karya seni dan desain itu sendiri  Kedua, ia mesti berpendapat bahwa pengalaman estetika (pengalaman mengenai karya seni dan desain) itu begitu berharga baik untuk kelompoknya maupun masing-masing anggotanya sehingga karya seni dan desain itu mesti dipelajari  Ketiga, mungkin dikira bahwa pengalaman ini begitu bernilai pada dirinya sendiri sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitaskualitas karya seni dan desain itu 2.Tema Fungsi Desain a.Rasional Media yang mengarah ke rasional yang berfokus pada praktek, fungsi, atau kebutuhan masyarakat, akan memberikan tekanan atau manfaat baginya untuk menerima berita yangdiinformasikan /dikomunikasikan. b. Humor atau jenaka Penampilan humor atau jenaka merupakan strategi mencapai sasaran komunikasi grafis komunikasi untuk memicu perhatian terhadapyang dikomunikasikan c. Rasa takut Rasa takut lebih efektif digunakan untuk memperbaiki motivasi Tujuan : • Mengindentifikasi konsekuensi negatif jika menggunakan produk. • Mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman, misalnya minumminuman keras, merokok, menilpon sambil nyetir mobil, merusak lingkungan, dan sebagainya d. Patriotik Tampilan visual patriotik (hero) kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap berita yang diinformasikan / dikomunikasikan. e. Kesalahan Tujuan media yang bersifat kesalahan ini agar audience (masyarakat) yang melihatnya/ membacanya bisa memperbaiki adegan/ berita kesalahan yang diinformasikan/dikomunikasikan f. Kaidah Kaidah biasanya hubungannya dengan aturan-aturan yang tidak menyinggung suku, adatistiadat, ras, dan agama (SARA). Unsur ini sangat riskhan dan harus berhatihati, agar media grafis yang diciptakannya tidak terjadi kesalah pahaman di dalam masyarakat g. Simbol • Simbol adalah tanda yang mempunyai hubungan dengan obyek yang mempunyai peraturan yang sifatnya umum. • Simbol merupakan jembatan menginterpetasikan (mengartikan) suatu obyek kepada orang lain sesuai dengan pengalamannya h. Pengandaian • Pengandaian merupakan harapan atau angan-angan ke depan sebuah tujuan. Pengandaian merupakan sebuah impian yang seakanakan menjadi kenyataan i. Emosional • Sebagian masyarakat tertarik pada berita yang diinformasikan/ dikomunikasikan melaui pendekatan emosional dengan perasaan si penghayat yang mengesampingkan akribut dari lembaga yang menginformasikan • Teknik emosional lebih mengena dan membuat penasaran, khususnya masyarakat yang merasa lebih maju 3. Nirmana Nirmana merupakan ilmu dasar kedesainan yang mempelajari dasar-dasar desain mengenai warna, bidang, bentuk, ruang, dengan berbagainpendekatan kreatif eksperimentatifn meliputi komposisi, irama, harmoni dan sebagainya. Dari segi etimologisnya Nirmana terdiri dari Nir yang berarti tidak dan Mana yang berarti bentuk, secara kurang lebihnya dapat berarti tidak berbentuk. Sampai disini saya waktu itu masih bingung Nirmana = Tidak berbentuk lalu maksudnya. Dalam referensi lain yang saya cari setelah saya simpulkan dapat diterjemahkan sebagai berikut. Inti dari Nirmana adalah Ilmu komposisi, yaitu ilmu merangkai sesuatau dalam komposisi yang sibuat semenarik mungkin. Misal komposisi Titik,garis,bidang dan sebagainya. Sedang dalam Buku Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 menyebutkan Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan.Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. NIRMANA 1 Garis Ekspresif Garis Geometris Titik Warna Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan.Nirmana disebut juga ilmu tata rupa. Metode tatavisual dalam seni rupa meliputi : irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan. Hasil akhirnya adalah karya seni/desain yangartistic (bernilai seni) dalam bentuk dwimatra ataupun trimatra. Dalam membentuk karya seni/desain maka dibutuhkan bahan-bahan seperti bentuk, raut, ukuran, arah, warna, value/tone/nada, tekstur/barik, ruang, dan lain-lain. Apabila bahan-bahan sudah dimiliki, kebutuhan selanjutnya dalam menciptakan karya seni rupa diperlukan alat-alat menata rupa, yaitu “tangga rupa”, yang berupa interval-interval tangga unsur-unsur rupa; raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, ruang/kedudukan, dan lain-lain. Interval tangga adalah tingkatan, gradasi, atautone. Agar diperoleh karya seni yang indah/artistic diperlukan metode-metode, di antaranya adalah keselarasan/ irama, daya tarik/dominasi, keseimbangan, kesatuan/unity, keserasian/proporsi, dan lain-lain.Jika metode ini digunakan dengan baik dan tepat, maka setidaknya karya seni yang dicipta memiliki nilai keindahan. Namun perlu dipahami bahwa karya seni tumbuh dari rasa dan dipengaruhi oleh kepekaan dan visi seni si pencipta. Dengan demikian, hasil karya setiap orang akan berbeda-beda sekalipun metodenya sama. Ada yang kurang bernilai seni dan nada yang bernilai seni tinggi. PRINSIP DAN UNSUR DESAIN Dasar-dasar seni dan desain di samping mempelajari metode menata/menyusun rupa/visual untuk memperoleh keindahan, juga mempelajari bahasa rupa.Unsur-unsur garis, bidang, gempal, warna, value, tekstur dan sebagainya memiliki karakter sendiri-sendiri yang merupakan bahasa rupa/visual.Bahasa rupa ini sangat penting dalam penciptaan karya seni/desain, karena dengan landasan bahasa rupa ini si pencipta dapat menyampaikan pesan sesuai dengan misi yang diinginkan.Oleh karena bahasa rupa ini bersifat universal, maka dengan disertakannya bahasa rupa ini, siapa pun yang melihat karya seni tersebut dapat mengerti maksudnya. (Sadjiman,2009:9-10) Unsur-unsur desain menurut Sajiman (2009) hampir sama dengan elemen–elemen seni rupa dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya, yaitu: • Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah. • Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. • Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. • Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman. • Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. PRINSIP-PRINSIP DESAIN DAN PERANCANGAN NIRMANA Prinsip – Prinsip Dasar : • Kesatuan (Unity) • Keseimbangan (Balance) • Proporsi (Proportion) • Irama (Rhythm) • Dominasi (Domination) • Kejelasan (Clarity) • Kesederhanaan (Simplicity) • Emphasis (Point of Interest) BENTUK Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Kerikil, pasir, kelereng, dan semacamnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah, dan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang, dapat disederhanakan menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan triplek, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang dan lebar dapat disederhanakan sebagai bidang. Kotak, tangki minyak, rumah, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, dapat disederhanakan menjadi gempal/volume. RAUT Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Bentuk apa saja di alam ini tentu memiliki raut yang merupakan ciri khas dari bentuk tersebut. Bentuk titik, garis, bidang, dan gempal, masing-masing memliki raut. Raut merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing bentuk dari titik, garis, bidang, gempal tersebut. TITIK Bentuk berupa Titik Sebuah bentuk disebut titik karena ukurannya kecil.Sudah barang tentu kecil itu nisbi. Bentuk akan tampak besar jika terletak dalam bingkai acuan yang kecil, dan akan tampak kecil jika ditempatkan dalam bingkai acuan yang besar Raut titik yang paling umum ialah sebuah bundaran yan sederhana, mampat, tak bersudut, dan tanpa arah. Titik dapat juga beraut bujur sangkar, segitiga, lonjong, atau bahkan agak rincu . Jadi, ciri utama sebuah titik ialah : (a) ukurannya kecil, dan (b) rautnya sederhana (Wucius, 1986:5-7) Raut Titik Raut titik atau ciri khas titik tergantung alat penyentuh yang digunakan, atau tergantung bentuk benda yang dibayangkan sebagai titik.Paling umum adalah bahwa titik rautnya bundar sederhana tanpa arah dan tanpa dimensi.Tetapi bisa saja bahwa raut titik berbetuk segitiga, bujur sangkar, elips, atau bahkan berbentuk menyerupai pohon, rumah, alat musik, atau yang lain, asal bentuk-bentuk tersebut hasil dari sentuhan atau cap-capan suatu alat. Titik ada juga yang menyebutnya spot. Hasil dari cipratan, tetesan, semprotan, cap-capan, tutulan, dan lain adalah spot. Sama seperti titik, bentuk segitiga, segiempat, pohon, rumah, mobil, dan sebagainya disebut spot asal hasil dari sentuhan ataupun cap-capan. (Sadjiman,2009:94-95) Menyusun Titik Karya seni/desain dapat dihasilkan dengan teknik titik-titik.Dalam mengatur titik pada suatu permukaan kita bisa bebas menentukan jumlah titik dan alat penyentuhnya. Tujuan yang diharapkan adalah efek dari percampuran titik-titik tersebut yang akan menghasilkan warna tertentu. Hasil yang diperoleh akan sesuai dengan hasil cetak raster tersebut, walau tidak sesempurna seperti hasil titik-titik raster cetak, karena titik yang dibuat tidak sekecil dan seteratur seperti raster cetak. (Sadjiman, 2009:95) Contoh karya nirmana berupa titik (titik dibentuk dengan menggunakan alat bantu) : Karya : Ari Priyono Karya : Andi Prabowo Karya : Annie Christi P A Karya : M Bagja GARIS Bentuk Berupa Garis Bentuk disebut garis karena dua hal : (a) bujurnya sempit sekali, dan (b) lintangnya sangat menonjol. Pada umumnya garis menimbulkan kesan tipis.Seperti halnya kecil, tipis juga nisbi.(Wucius, 1986:5-7). Garis sebagai bentuk mengandung arti lebih dari pada titik karena dengan bentuknya sendiri garis menimbulkan kesan tertentu pada pengamat.Garis yang kencang memberikan perasaan yang berbeda dari garis yang membelok atau melengkung. Yang satu memberi kesan yang kaku, keras, dan yang lain memberi kesan yang luwes dan lemah lembut. Kesan yang diciptakan juga tergantung dari ukuran, tebal-tipisnya, dan dari letaknya terhadap garis-garis yang lain, sedang warnanya selaku penunjang, menambahkan kualitas tersendiri.Kumpulan garis-garis dapat disusun (diberi struktur) sedemikian rupa sehingga mewujudkan unsur-unsur struktural seperti misalnya ritme, simetri, keseimbangan, kontras, penonjolan, dan lain-lain. Seolah-olah garis itu sudah bisa ”berbicara” lebih banyak dari pada titik-titik. Garis-garis dapat disusun secara geometris (dengan ukuran, proporsi, siku-siku tertentu yang teratur) sehingga mewujudkan gambar yang memberi kepuasan dan rasa indah karena keserasian dan keseimbangan bentuknya.Susunan garis-garis yang geometris, baik yang polos atau yang lebih rumit pada umumnya tepat untuk digunakan sebagai penghias (ornamen). Garis-garis bisa disusun sedemikian sehingga menimbulkan ilusi pada pengamat, yakni ”kesan buatan.” Membuat persepsi yang diterima sang pengamat lain dari pada yang sesungguhnya. Misalnya garis-garis yang panjangnya sama berkesan tidak sama panjangnya bila diberi tambahan garis-garis yang arahnya berlawanan pada kedua ujung masing-masing. Begitu juga dua garis yang sejajar memberi kesan tidak sejajar setelah dibubuhi rentetan garis-garis pemotong yang arahnya berlawanan.(Djelantik, 1999:19-21). Raut Garis Raut adalah ciri khas suatu bentuk.Raut garis adalah ciri khas bentuk garis.Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus bengkok atau lengkung. Namun, jika dirinci terdapat empat macam jenis garis sebagai berikut : • Garis lurus yang terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal. • Garis lengkung yang terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung busur, dan lengkung mengapung. • Garis majemuk yang terdiri dari garis zig-zag, dan garis berombak/lengkung S. Garis zig-zag sebenarnya merupakan garis-garis lurus berbeda arah bersambung, garis berombak/lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung. Garis gabungan, yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis lengkung, dan garis majemuk. (Sadjiman,2009:98) Arah Garis Arah garis hanya ada tiga, yaitu horizontal, diagonal, dan vertikal.Garis bisa lurus, melengkung, berlengung-lengkung, atau bergerigi, namun arah geraknya tetap terdiri dari tiga arah tersebut. (Sadjiman,2009:99). Gerak Garis Gerak garis diartikan arah gerak penggoresan atau arah gerak saat menggoreskan garis tersebut.Gerak garis bisa dikatakan irama garis.Arah garis dapat lurus, lengkung, lengkung ganda/mejemuk.Berombak merata, berombak dari kecil ke besar, berombak dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah, bergerigi, atau campuran dari beberapa gerak. (Sadjiman,2009:100) Contoh karya nirmana berupa garis geometris (garis dibentuk dengan menggunakan alat bantu) : Karya : M Bagja Pelbagai Susunan Garis dan Efeknya : 1. susunan garis-garis horizontal akan menghasilkan kesan tenang, damai, tetapi pasif 2. susunan garis-garis vertikal menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, tetapi statis, kaku. 3. susunan garis-garis diagonal (kanan/kiri) akan menghasilkan kesan bergerak lari/meluncur, dinamis, tetapi tampak tak seimbang. 4. susunan garis-garis lengkung memberi kesan ringan dinamis, dan kuat. 5. susunan garis-garis zig-zig memberi kesan semangat, gairah, tetapi ada kesan bahaya, dan kengerian. 6. susunan garis-garis lengkung berombak atau lengkung S memberi kesan indah, dinamis, luwes, lemah gemulai. 7. susunan garis-garis berjajar mengesankan lunak, lembut, rapi, tenang. Susunan garis-garis saling memotong akan mengesankan keras, kontradiksi, keras, pertentangan, kuat, tajam. (Sadjiman,2009:110). Garis EKSPRESIF Contoh karya nirmana berupa garis ekspresif (garis dibentuk tanpa menggunakan alat bantu / freehand) : Karya : Andi Prabowo Karya : Anita Puput BIDANG Bentuk Berupa Bidang Bidang dapat diartikan sebagai bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra. Bidang yang menempati ruang dapat berbentuk dasar sejajar dengan tafril yang memiliki panjang dan lebar, atau dapat berebntuk maya, yaitu bidang yang seolah-olah melengkung, atau bentuk bidang yang seolah-olah membuat sedut dengan tafril sehingga seperti memiliki kedalaman. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra dan merupakan tempat dimana objek-objek berada (exist). Wujudnya dapat berupa triplek, kertas, karton, seng, papan tulis, kanvas, danlain-lain semacamnya.Semua benda itu walaupun memiliki ketebalan, tetapi ukurannya relatif tipis, sehingga dianggap tidak memiliki ketebalan, dan oleh karena itu, hanya berdimensi panjang dan lebar.Bidang sebagai ruang bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu ruang positif dan ruang negatif.Ruang positif adalah ruang yang terisi objek, sedang ruang negatif adalah ruang yang kosong tanpa objek. Bidang sebagai bentuk yang mengisi ruang, ciri khasnya dibedakan berdasarkan rautnya. (Sadjiman,2009:117-118) Raut Bidang Macam-macam bentuk bidang meliputi bidang geometri dan non-geometri.Bidang geometri adalah bidang teratur yang dibuat secara matematika, sedangkan bidang non geometri adalah bidang yang dibuat secara bebas.Raut bidang geometri atau bidang yang dibuat secara matematika, meliputi segitiga, segiempat, segilima, segienam, segidelapan, lingkaran, dan sebagainya. (Sadjiman,2009:118-119). Contoh karya nirmana berupa Bidang Geomatris (bidang dibentuk dengan menggunakan alat bantu) : Karya : Andi Prabowo Karya : Dayna Disa N U Karya : M Bagja Karya : Farida Khairani W Karya : Andi Prabowo Karya : Anita Puput BIOMORPHIC Bentuk Biomorphic Contoh Karya Nirmana berupa Bentuk Biomorphic : Karya : Astried M N K P Karya : Dayna C Karya : Farida Khairani W Karya : M Ali Zein Karya : M Cholid Arbain Karya : Indah W KOMPOSISI KOMPLEKS NIRMANA Komposisi Kompleks dengan Berbagai Unsur Perancangan Berbagai unsur dapat disusun dengan berjajar, berjauhan, berdekatan, bersinggungan, bertumpukan, transparan, bertusukan, dan lain-lain. Bentuk susunan berjauhan antara berbagai unsur bias berkesan tidak ada kesatuan dan susunan yang saling berdekatan memiliki kesan menyatu. Susunan bersinggungan terasa menyatu tetapi berkesan keras atau ada kles.Susunan bertumpukan lebih mengesankan keruangan.Susunan transparan berkesan terdapat ruang terbuat dari kaca.Susunan bertusukan berkesan keruangan dan membentuk komposisi baru. (Sadjiman,2009:131). contoh karya Nirmana berupa Komposisi Kompleks dengan berbagai unsur perancangan : Karya : Adi Nugroho S Karya : Farida Khairani Karya : Ganis Karya : Tinaga Abdul Karya : Yayuk Endah Karya: Regista Azhari WARNA Ketika mendapatkan cahaya, bnetuk/benda apa saja termasuk sebuah karya seni/desain tentu akan mendapatkan warna. Tanpa cahaya, warna tidak aka nada.Seperti halnya suara, warna merupakan fenomena getaran/gelombang, dalam hal ini gelombang cahaya. Warna merupakan getaran/gelombang yang diterima indra penglihatan, sedangkan bunyi merupakan getaran/gelombang yang diterima indra pendenganran. Warna warni adalah sama dengan not-not music atau tangga nada suara. Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/psikologi sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang gelombang.Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pacaran energy yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

0 komentar:

Posting Komentar